Kamis, 07 Oktober 2010

Mix Bottom Fuel (MBF) – Alternatif Pembakaran dalam Industri

Sabtu lalu saya bertemu dengan seorang kawan dan kami berbincang-bincang mengenai energi alternatif pembakaran dalam industri “Residu Oil (MBF)” yang sekarang disempurnakan menjadi “Mix Bottom Fuel (MBF)“. Harga minyak dunia yang naik ikut mendorong kenaikan harga solar (BBM) yang banyak digunakan untuk pembakaran dalam industri. Residu (Bottom Oil) merupakan bahan bakar cair berat yang mempunyai sifat penguapan yang relatif rendah, kekentalan tinggi dan digunakan sebagai bahan bakar mesin industri, boiler.
Residu dibuat dari fraksi residu yang berasal dari distilasi atmosferik.
Kualitas residu harus diperhatikan agar dalam pemakaiannya aman dan tidak menyebabkan kerusakan/buntu pada nozzle burner atau combustion chamber.
Digunakannya residu (Bottom Oil) sebagai bahan bakar daripada batubara karena mempunyai keuntungan sebagai berikut:
  • Nilai kalori yang cukup tinggi
  • Harga per kalori lebih murah
  • Biaya operasi dan penanganannya lebih murah
  • Tidak mengandung logam berat
  • Kadar abu lebih rendah
  • Tidak rusak pada penyimpanan dalam waktu yang lama
  • Memiliki efisiensi yang tinggi pada sistem pembakaran
Residu Oil (warna hitam pekat) merupakan istilah yang umum digunakan untuk MFO.
Yang paling sederhana:
1. Bobot Jenis / Densitas
Diukur menggunakan araometer / densimeter, hasil bisa langsung dilihat di alat. (Standar 0.93 – 0.94)
2. Visual
Warna : hitam pekat (agak cemerlang, tidak kusam/keruh)
Aroma : normal bahan bakar (tidak ada aroma asing)
Kekentalan : tidak terlalu encer
3. Test Nyala
Basahi kertas kering dengan MFO tersebut, lalu bakar. Nyala api merata dan tidak `bergemericik.
Kalau yang bukan murni ada bahan-bahan lain yang sengaja ditambahkan:
- air sungai
- oli bekas
Kalau asli bagus dan tanpa campuran.
Daftar pabrik/industri yang menggunakan MBF:
  • Pabrik pengalengan ikan
  • Pabrik besi
Specification of Mix Bottom Fuel:
  • Pabrik baja
No KARAKTERISTIK SATUAN HASIL BATASAN WGI BATASAN IFO-2* METHOD
Min. Maks. Min Maks.
1 Nilai kalori Gross 18439 18000 - 18000 - ASTM D 240
2 Densitas 15 oC kg/m3 917,3 - 991,0 - 991 ASTM D 1298
3 Viskositas kinematik @ 50 oC cSt 155,7 - 380 - 380 ASTM D 445
4 Kandungan Sulfur % wt 0,988 - 4,0 - 4,0 ASMD 1552/2622
5 Titik tuang oC 3 - 40 - 40 ASTM D 97
6 Titik nyala PMCC oC 98 60 - 60 - ASTM D 93
7 Residu karbon % wt 7,67 - 20 - 20 ASTM D 189
8 Kandungan abu % wt 4,57 - 10 - 0,15 ASTM D 482
9 Sedimen total % wt 3,75 - 10 - 0,10 ASTM D 473
10 Kandungan air % vol. Below 0.05 - 1,0 - 1,0 ASTM D 95
11 Vanadium mg/kg 7 - - - - ASTM D 5184
12 Aluminium + Silikon mg/kg 388 - - - - ASTM D 5184
*) Sesuai Lampiran Keputusan Direktur Jenenderal Minyak dan Gas Bumi No. 14496K/DJM/2008 Tanggal. 21 Agustus 2008


http://inindonesia.org/industri-supplier/mix-bottom-fuel-mbf-alternatif-pembakaran-dalam-industri/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar